SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.COM - Peristiwa gantung diri kembali terjadi diwilayah Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
Lima hari pasca warga Jorong Parik Rantang Kenagarian Kunangan Parit Rantang Kecamatan kamang bernama Ramli ditemukan tewas tergantung di Batang manggis pada Kamis (10/3/2022) lalu.
Kali ini Kasus bunuh diri terjadi dengan korban bernama Muhammad Ilfani (22) warga Jorong Parik Rantang Knagarian Kupar Kecamatan Kamang Baru yang ditemukan tewas tergantung pada Senin (14/3/2022) di atap bangunan WC.
Kapolsek Kamang AKP Syafrudin Arif SH didampingi Kant Reskrim Aiptu Tono membenarkan peristiwa tersebut, dimana korban ditemukan pertama kali oleh temannya yang bernama Delpi (31) dalam kondisi leher terlilit kain panjang yangterikat dengan atap wc di belakang rumahnya tersebut sekira pukul 07.30 WIB.
“Teman korban bernama Delpi menemukan pertama kali korban, dimana temannya tersebut terbangun dari tidurnya jam 07.00 wib dan tidak menemukan korban yang biasanya tidur dirumahnya tersebut, kemudian teman korban ini pun berusaha mencari korban disekitar rumahnya dan juga menelepon orang tua dan saudara korban guna mengecek keberadaan korban dengan maksud mana tahu korban sudah pulang ke rumah orang tuanya di Tanjung Gadang atau tempat saudaranya yang lain, ” terangnya, Selasa (15/3/2022).
Namun, Kapolsek menerangkan alangkah terkejutnya Delpi saat akan memasuki wc yang jaraknya hanya 10 meter dari rumahya, dimana saksi tersebut melihat teman yang dicarinya tersebut sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi tergantung kain panjang.
Kemudian saksi pun membritahukan kejadian tersebut kepada warga lainnya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polsek kamang.
"Setelah dapat laporan dari warga, kita langsung terjun ke lokasi dan melakukan olah TKP serta memintai keterangan dari beberapa orang, termasuk teman korban yang pertama kali menemukan jasad korban. Setlah melakukan olah TKP, kita evakuasi jasad korban ke Puskesmas kamang untuk dilakukan Visum Luar sebelum diserahkan kepada Pihak Keluarga, ” jelasnya.
AKP Arif jugamenuturkan bahwa dari hasil visum luar yang dilakukan pihak Puskesmas, tidak ada ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban dan korban diduga meninggal murni karena Gantung Diri.
“Sebelum jasad Korban dibawa pihak keluarga, kita berikan informasi bahwa jika dirasa ada kejanggalan terhadap kematian korban, maka pihak keluarga diminta untuk membuat laporan polisi, namun pihak kluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan membawa pulang jenazah keluarganya dengan menandatangani perjanjian atau kesepakatan, ” terangnya.
Sementara itu, penyebab awal yang mengakibatkan korban mlakukan bunuh diri belum diketahui secara pasti. Sebab belum diperoleh keterangan yang pasti trkait masalah yang mnjadi latar belakang korban untuk melakukan aksi bunuh diri.
Kanit Reskrim Aiptu Tono menambahkan bahwa kasus bunuh diri diwilayah Polsek Kamang sudah tiga kali terjadi rentang waktu dari Januari hingga pertengahan Bualan Maret 2022 ini.
“Kasus bunuh diri sudah tiga kali terjadi dalam rentang waktu dari Januari hingga pertengahan Maret 2022 ini dan kejadian tersebut terjadi dalam satu wilayah di kenagarian Kunpar Kecamatan Kamang Baru, ” tambahnya.
Sementara itu, Camat Kamang Baru Nasrudin SE mengaku terkejut dengan tiga kali peristiwa kasus bunuh diri dengan cara gantung diri tersebut yangterjadi wilayah kerjanya, bahkan pihaknya dalam waktu dekat akan mlakukan evaluasi dan tahapan kedepannya brsama tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang srta alim ulama untuk antisipasi agar kejadian trsbut tidak trulang kembali.
“ Dalam waktu dekat kita lakukan evaluasi serta membahas bersama para wali nagari, alim ulama, tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kandung dan warga masyarakat terkait program apa yang akan dilakukan dalam antisipasi dan menangkal kasus bunuh diri di wilayah Kecamatan kamang baru, ” imbuhnya. (*)